Nama : Intan Dwi Anggraeni
NPM : 13110563
Kelas : 4KA23
Tugas ke-2 Pengantar
Telematika
1. Jelaskan tentang perkembangan dunia komputer
sebagai sarana yang digunakan dalam proses telematika baik yang menggunakan kabel
maupun yang tanpa kabel!
2. Apa keuntungan dan
kerugian :
a. Teknologi peer to peer
b. Teknologi Server to server
3. Jelaskan menurut pendapat masing-masing
tentang perkembangan teknologi wireless yang meliputi hardware, sistem operasi,
dan program aplikasi yang digunakan pada perangkat wireless!
Jawab :
1. Surat kabar, buku, radio dan telelvisi
sudah merupakan bagian kehidupan sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat
Indonesia. Dengan bertambah canggihnya teknolgi mikroelektronika, fax dan
komputer akan mengambil porsi yang cukup besar dalam dunia informasi di
Indonesia. Lima tahun yang lalu, nomor telepon di perkantoran yang khusus
digunakan untuk fax masih sangat langka. Saat ini, nomor telepon fax sudah
merupakan hal yang lazim digunakan di perkantoran. Hal ini menunjukkan bahwa
informasi memegang peranan dalam beberapa bidang penting, seperti bidang usaha,
industri dan pendidikan.
Kelancaran proses alih informasi dan pengolahan data akan sangat
membantu perkembangan dunia usaha, industri dan pendidikan untuk banyak hal.
Proses alih informasi dan pengolahan data akan lebih cepat jika berlangsung
antar komputer dibandingkan dengan fax. Dengan demikian, bukan hal yang tidak
mungkin jika saluran khusus untuk komunikasi antarkomputer (lebih dikenal
sebagai jaringan komputer) merupakan hal yang lazim di masa mendatang.
Untuk memungkinkan komunikasi antarkomputer, prasarana jaringan komputer
meliputi wilayah luas perlu dikembangkan. Beberapa alternatif telah dicoba
dikembangkan, seperti SKDP (PT Telkom) dan tak lama lagi di beberapa daerah
kecil akan beroperasi sistem ISDN (juga dikelola oleh PT Telkom). Alternatif
lain yang cukup menarik untuk dikaji adalah jaringan komputer paket radio yang
saat ini digunakan oleh tidak kurang dari 2400 orang di seluruh Indonesia,
dengan komposisi pengguna sebagai berikut: 69 persen pengguna di perguruan
tinngi, 18 persen pengguna di lembaga pemerintah, 4 persen pengguna di lembaga
pemerintahan, 4 persen pengguna di lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan 5
persen pengguna berada di industry / badan komersial. Teknologi yang digunakan
pada jaringan komputer merupakan perkembangan teknologi SKDP (PT Telkom).
Protokol AX.25 digunakan pada link layer, yang merupakan perkembangan protokol
X.25 (SKDP). Diatas protokol AX.25, digunakan protokol (Internet Protokol) yang
memungkinkan integrasi berbagai jenis komputer ke dalam jaringan. Adapun
aplikasi utama yang dijalankan dalam jaringan komputer ini adalah :
· Surat elektronik
· Diskusi / konferensi secara elektronik;
· Pengiriman berkas / file secara elektronik;
· Akses pada distributed database; dan
· Fasilitas talknet untuk kerja pada komputer yang berjauhan.
Satu hal yang membedakan aplikasi jaringan komputer dengan teknologi
lainnya adalah tidak adanya batasan dimensi ruang dan waktu. Sebagai contoh,
diskusi / seminar / konferensi secara elektronik dapat berlangsung kapan saja,
di mana saja bahkan tidak terikat pada batas-batas negara. Globalisasi sangat
terasa dengan adanya jaringan komputer. Tata cara komunikasi merupakan faktor
penting pada pengkaitan jaringan komputer lokal di gedung-gedung. Pemilihan
tata cara komunikasi dilakukan dengan memperhitungkan kompatibilitas dengan
cara komnukasi yang umum digunakan. Saat ini, tata cara komunikasi TCP / IP
merupakan standar yang digunakan di jaringan-jaringan komputer lokal di
gedung-gedung.
TCP / IP mulai dikembangkan sekitar sepuluh tahun lalu atas biaya
angkatan bersenjata Amerika Serikat. TCP / IP mengatur pengkaitan berbagai
komputer dalam jaringan yang terkait wilayah luas tanpa tergantung pada jenis
saluran fisik yang digunakan. Keandalan jaringan diawasi secara seksama selama
prosees komunikasi berlangsung. Berbagai penggunaan, seperti pengiriman surat
elektronik dan file antarkomputer dapat dilakukan dengan mudah menggunakan TCP
/ IP. Jelas bahwa proses pengembangan jaringan komputer wilayah luas akan
sangat dipermudah dengan mengadopsi tata cara komunikasi standar seperti
TCP/IP. TCP/IP saat ini tengah giat dipelajari dan dikembangkan, antara lain di
Computer Network Research Group, PAU Mikroelektronika ITB. Keterangan cukup
lengkap, berupa buku dan file di disket komputer, source code perangkat TCP /
IP dapat diperoleh secara nonkomersial dari lembaga tersebut. Perangkat lunak
beserta source code (file program) TCP/IP untuk komputer mikro dapat diperoleh
secara nonkomersial untuk penggunaan di dunia pendidikan dan amatir radio.
Pengembangan perangkat lunak ini tengah dilakukan di lembaga tersebut untuk
membuka kemungkinan pengkaitan jaringan komputer lokal di berbagai gedung
perkantoran menggunakan radio.
2. a. Teknologi peer-to-peer :
Keuntungan Jaringan Peer To Peer:
1. Antar komputer dalam jaringan dapat
saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive,
fax/modem, printer.
2. Biaya operasional relatif lebih murah
dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak
memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan
dan menyediakan fasilitas jaringan.
3. Kelangsungan kerja jaringan tidak
tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau
rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kerugian Jaringan Peer To Peer:
1. Troubleshooting jaringan relatif
lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer
dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan
client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan
dengan jaringan client- server, karena setiap komputer/peer isamping harus
mengelola emakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau
aplikasi sendiri.
3. Sistem keamanan jaringan ditentukan
oleh masing-masing user dengan mengatur masing- masing fasilitas yang dimiliki.
4. Karena data jaringan tersebar di
masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-
masing komputer tersebut.
b. Teknologi client-server
Keuntungan Client-Server:
1. Client-server mampu menciptakan aturan
dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
2. Mudah dalam maintenance. Memungkinkan
untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
3. Tempat penyimpanan terpusat, update
data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit.
4. Mendukung banyak clients berbeda dan
kemampuan yangberbeda pula
Kerugian Client-Server:
1. Traffic congestion on the network,
jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan
overload.
2. Berbeda dengan P2P network, dimana
bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal
dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
3. kelangsungan jaringan bergantung pada
server, bila jaringan pada server terganggu, maka semua akan ikut terganggu .
3. WiMAX adalah singkatan
dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses
nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang
memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan
evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik.
Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan
teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara
beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan
kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk
koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.
Perkembangan Teknologi
Wireless
Wi Max Standar BWA yang saat ini umum
diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh
Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar
802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless
Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for
Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular
juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay
dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing
evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru
atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara
bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband
wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider
(BP).
Frekuensi WiMAX
Sebagai teknologi yang berbasis pada
frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian
spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu
Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau
otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band
diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area
tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam
penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di
semua area.
WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi
utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz),
sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile
release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat
beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta
frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi
frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk
negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia.
Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3
GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan
band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band
3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan
layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara
satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan
potensi interferensi terutama di sisi satelit.
Elemen Perangkat WiMAX
Elemen/ perangkat WiMAX
secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun
demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris
lainnya.
Base Station (BS)
Merupakan perangkat
transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi
(colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan
disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang
mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
• NPU (networking
processing unit card)
• AU (access unit card)up
to 6 +1
• PIU (power interface
unit) 1+1
• AVU (air ventilation
unit)
• PSU (power supply unit)
3+1
Antena
Antena yang dipakai di BS
dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan
dilayani.
Subscriber Station (SS)
Secara umum Subscriber
Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit
(ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang
terintegrasi dengan antena.